Kamis, 23 Mei 2013

[Fanfiction] Promise


Title     : Promise
Author : Ryu Yuki,Baekcho0n (fb : Aysa Salsabilla)
Genre  : Angst (Maybe)
Lenght : Short/mini FF
Cast    :
Lee Jae Jin
Wu Yi Fan a.k.a Kris

ini FF waktu itu dibuat buat event yang tertera di sampul ff ini,jadi mohon maklum :)


_Full Of Jae Jin POV_
          Seoul, Kota kelahiranku, kota dimana aku dibesarkan, tempat yang menyimpan kenangan indah dan burukku. Akhirnya aku bisa menghirup oksigen kota asalku ini setelah 4 tahun tinggal di Amerika menyusul orang tuaku.
          Wu Yi Fan. Sejenak nama itu terngiang kembali di kepalaku. Namja yang sudah mewarnai hariku, namja yang sudah mengisi hatiku. Namja yang kukira menyayangiku lebih dari seorang adik, ternyata hanya menganggapku sebagai adik kecil yang manis. Betapa bodohnya aku bisa jatuh cinta kepada seseorang yang sama sekali tidak mencintaiku.
          Ku singkirkan sejenak pikiran-pikiran masa laluku. Aku tidak boleh terpuruk hanya karena seorang namja.aku yakin sekarang ia sudah bahagia bersama seorang yeoja yang pastinya lebih baik dariku disampingnya. Ku hela nafasku sejenak, menarik pelan koperkku dengan mantap. Aku harus memulai hidup baru.
          Tiba-tiba aku melihat wajahnya lagi. Namun kali ini lebih nyata. Kukerjapkan mataku beberapa kali, memastikan aku sedang tidak bermimpi. Ternyata aku salah. Dia mulai mendekat ke arahku dengan senyum manis yang melekat diwajah tampannya. Senyum itu, semakin membuatku sakit. Bibirku menyunggingkan senyum, mencoba membalas lengkungan bibirnya. Namun hatiku mencelos sakit, benar-benar sakit karena aku berharap tak akan bertemu dengannya lagi.
Jae Jin-ah dia melambaikan tangannya kepadaku dan berlari mendekatiku. Aku hanya bisa terpaku dihadapannya.
huh...huh... kau sudah sampai, ayo kuantar pulang ucapnya sembari menarik tanganku. Aku hanya diam, masih dalam posisi tadi. Kris-ah, kumohon jangan perlakukan aku seperti ini. Kau membuatku semakin berharap banyak padamu.
          Dia melepaskan tangannya dan berbalik ke arahku. Tatapan itu, ia menatapku dengan tajam. Seolah menyuruhku untuk melupakan semuanya, melupakan bahwa aku pernah mencintainya. Kau pikir melupakan seseorang yang kita cintai itu mudah?
          Seketika Pertahananku runtuh, aku tak dapat menahannya lagi. Air mata ini, air mata yang sudah kupendam selama 3 tahun lebih untuk tidak menangisinya mengalir begitu saja tanpa persetujuan dariku.
Uljima diusapnya pipiku dengan kedua ibu jarinya dan dikecupnya kedua kelopak mataku dengan lembut. Kau jahat Kris-ah, hatiku akan semakin sakit jika kau perlakukan seperti ini.
sekarang kita pulang ne? Aku akan mengantarmu Aku hanya pasrah dengan perlakuannya. Berharap semua ini akan baik-baik saja.
          Kami masuk kedalam mobil limborgini hitam miliknya. Selama perjalanan kami hanya diam larut dalam pikiran kami masing-masing.
bagaiman keadaanmu? tanyanya memecah keheningan.
cukup baik jawabku sekenanya. Dia hanya menghela nafasnya berat. Kami terdiam cukup lama. Lagi. Mengapa harus dia? Mengapa harus sahabatku sendiri yang aku cintai. Dunia ini terasa tak adil.           Kupejamkan mataku perlahan. Berat. Berharap perasaanku tak akan sekacau tadi. Cukup lama aku terpejam, hingga kurasakan ada sesuatu yang hangat menyentuh jemariku. Kris. Namja itu menggenggam erat jemariku. Namun matanya tetap fokus akan jalanan.
aku akan tetap jadi sahabatmu, always perkataannya sungguh terdengar tulus. Terlihat jelas raut keseriusan dalam wajahnya.
ne? tanyaku dengan nada bingung.
mianhe Jaejin-ah, tapi minggu depan aku akan menikah
DEG..
          Dunia ini seakan berhenti berputar. Seakan tertimpa beban yang amat sangat berat. Kedua mataku membulat sempurana seketika itu juga. Mencari kebohongan dalam sorot matanya, gerak geriknya. Namun nihil. Kenapa, kenapa harus aku. Kenapa rasanya sesakit ini.
Masih kurasakan jemarinya menggenggam erat jemariku.
aku mengerti, aku pasti akan baik-baik saja walaupun aku berkata seperti itu, tapi sebenarnya hatiku kalut. Bagaimana bisa aku akan masih mencintai orang yang akan menjadi milik orang lain seutuhnya. Bukankan aku bodoh, bahkan sangat bodoh.
          Mobil yang kami tumpangi perlahan berhenti dipelataran rumahku. Aku bahkan baru menyadarinya ketika ia melepas tautan jemari kami. Kang ahjumma langsung keluar dari dalam rumah disusul dengan kakaku, Lee Hyuk Jae.
        Mereka memelukku bergantian, lalu membantuku mengambil semua barang-barangku dari dalam  mobil. Kris menghampiriku, memegang erat kedua bahuku.
dengar, kita akan tetap jadi sahabat, kita akan tetap jadi kakak adik, ingat itu. Dan jika kau ingin bicara denganku, hubungi saja aku. Karena aku akan pindah ke Jepang setelah aku menikah, arrasseo? jelasnya lalu mengecup pelan keningku.
jangan lupa datang ke resepsi pernikahanku ya? katanya sambil tersenyum hangat
           Bisa dilihat raut kebahagiaan dari wajahnya. Lalu Dia pergi, meninggalkanku sendiri dipelataran rumahku. Hujan mulai turun, seakan mewakili seluruh perasaanku. Langit juga ikut menagis.
hei yeoja babo! Ayo masuk, kau ingin sakit huh? teriak Hyuk Jae oppa sembari berlari ke arahku membawa payung. Kupaksakan untuk tersenyum dihadapannya.
tentu tidak oppaseakan mengerti perasaanku saat itu, dia juga ikut tersenyum.
kalau ada masalah, ceritakan saja pada oppamu yang tampan ini ne? ucapan hyukjae oppa sedikit menghiburku. Kini tekadku semakin bulat, aku harus bida melupakan semua kenangan pahit antara aku dan kris oppa. I Will Promise It.

END

Huwaa... gaje tingka dewa inii, minta RCLnya yah?

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.