Senin, 17 Juni 2013

[Fanfiction] I Still Remember Part 1

Title     : I Still Remember
Author : Cho'on
Genre  : NC-17, romance,fantasy
Cast     :
-         Yoo Yun Seul (OC)
-         Wu Yi Fan a.k.a Kris
-         Song Hani
Hope you like it, RCL please.
Happy Reading

“I won’t ever forget that moment until the end. Yes, i still remember”


Author POV
“annyeonghaseyo, Yoo Yun Seul imnida, bangapta” kata seorang yeoja dengan seragam paling berbeda di antara siswa yang lainnya.
“ouh, nama yang bagus, kelembutan melodi salju yah?” balas jung seongsangnim mencoba akrab dengan yeoja itu.
“ne seongsangnim, aku lahir saat natal” ucap yun seul sambil tersenyum kearah siswa yang lain.
“baiklah, kau boleh duduk di meja paling belakang itu”
“kamshahamnida seongsangnim” ujarnya seraya membungkuk hormat.
            Seoul International High school, salah satu sekolah ternama di korea yang berhasil meluluskan banyak siswanya menjadi artis berbakat yang sudah jelas terkenal dari berbagai agency. Yoo Yun seul, salah satu yeoja beruntung yang dapat pindah ke sekolah itu hanya dengan mengandalkan bakatnya, menyanyi dan menari tanpa membayar biaya sepeserpun, padahal biaya masuk ke sekolah itu bisa terbilang mahal, bahkan sangat mahal. Baik kita kembali ke cerita.
“hai, bolehkah aku duduk disini?” tanya yun seul kepada seorang namja yang bisa di bilang cuek atau errrr sangat cuek mungkin. Oh sehun.
“menurutmu?” balas namja itu dingin.
benar benar dingin, cuek, apa aku bisa tahan duduk selama tiga tahun dengannya’ pikir yun seul seraya duduk di tempat duduk ‘baru’ nya.
“euhmm. Yoo Yun Seul imnida”
“aku sudah tahu namamu bisakah kau diam” ucap sehun dengan nada yang sangat datar. Yun seul hanya menghela nafasnya.
“lalu siapa namamu?” tanya yun seul dengan sabarnya sambil tersenyum dipaksakan.
“Oh Sehun, Kau puas! Sekarang diamlah” kata sehun dengan nada yang kali ini agak membentak. ‘setidaknya tidak terlalu datar seperti tadi’ gumam yun seul yang terdengar bukan seperti bisikan. Karena seisi kelas pun sepertinya bisa mendengar suaranya.
“ahh, mianhae” kata yun seul ketika seluruh pasang mata tertuju padanya.
_Yun Seul POV_
            Baru kali ini aku bertemu dengan namja yang sedingin dia. Bagaimana bisa aku bertahan hidup jika harus sebangku dengannya selama satu tahun, atau bahkan lebih. Oke, mungkin aku berlebihan. Setidaknya kenapa aku tidak ditempatkan dengan orang yang sedikit cerewet atau apalah. Aku mungkin akan sangat pendiam di kelas jika harus seperti ini.
“annyeong Yun Seul, hani imnida. Senang berkenalan denganmu” sapa seorang yeoja berambut sebahu yang ku ketahui bernama Hani saat bel istirahat berbunyi. Manis. Pikirku, setidaknya bisa menjadi teman bicaraku.
“ah ne, annyeong” jawabku seadanya.
“namamu bagus Yun Seul, Seulie. Euhm Sulli bagus tidak? Bagaimana kalau aku memanggilmu sulli?” cerocos(?)nya yang membuatku langsung berfikir bahwa dia ini cerewet. Aku mungkin tadiberharap mempunyai teman yang cerewet. Tapi tidak seperti ini -_-.
“baiklah, itu nama yang bagus”
Saat aku lihat kursi disampingku, aku sedikit terkejut mendapati sehun sudah tak duduk disampingku lagi.
“ah, itu dia”
“nuguya eoh?” tanya hani sambil melihat kesekitar.
“jangan terlalu dekat dengannya, dia itu sedikit aneh” kata-kata hani membuatku sedikit bingung, tapi tak ku hiraukan, yang ada dipikiranku saat ini adalah sehun. Aku merasa aku harus berteman baik dengannya.
            Ku ikuti langkahnya yang bisa dibilang sangat santai itu. Bahkan kalau di lihat dari belakangpun dia sangat tampan dan cool. Kenapa tadi hani berkata bahwa dia ini aneh yah?. Dia berhenti tiba- tiba, sontak saja itu membuatku menabraknya. Aishh apa yang harus kulakukan. Aku hanya menunduk menanti setiap reaksi yang akan ia berikan. Tiba-saja ia menarik tanganku ke suatu tempat. Taman belakang sekolah yang sangat sepi dan sepertinya tak terawat. Dia menyandarkanku pada batang pohon yanng lumayan besar dan menghimpitku denga kedua lenganya.
“a-apa yang akan kau lakukan eoh?” kataku sambil membuang muka kearah lain.
            Dia malah memegang daguku dan memaksaku untuk memandangnya. Dia mengecupku,Sebuah kecupan kecil dan berubah menjadi lumatan-lumatan ganas. Ku buka  sedikit mulutku dan mulai hanyut dalam permainanya. Dia memasukan lidahnya ke dalam rongga mulutku, mengabsen setiap deretan gigiku dan bertaut kembali dengan lidahku. Tangannya menyelusup ke dalam bajuku dan mengelus perutku pelan. Geli. Kemudian kurasakan tangannya meremas pelan dadaku, sontak saja aku tersadar dan langsung melepas tautan kami. Kutampar wajahnya lalu ku usap sudut bibirku yang basah dengan punggung tanganku.
“apa yang kau lakukan eoh?” dia hanya menyeringai dan lalu berkata bodoh sambil meninggalkanku sendirian disini.
“apa yang ia pikirkan?”
            Saat kembali ke kelas, kudapati ia sudah tak berada di kursinya lagi. Kemana dia.
“dimana sehun?” tanyaku pada hani yang berada persis didepan mejaku.
“mungkin pulang, diakan anak pemilik sekolah ini” kata hani padaku.
“dimana rumahnya?”
“ini” kata hani sambil menyodorkan sebuah kertas berisikan alamat rumah.
“dari mana kau tahu ini rumahnya?” tanyaku penasaran padanya.
“aku kan tetangganya” aku hanya bisa membulatkan mulutku dan mengangguk kecil.
“hani-ah, aku pulang dulu yah? Aku sedikit tidak enak badan” dustaku padanya.
“eoh? Tiba-tiba sekali, apa tidak sebaiknya aku antar?”
“tidak usah, terimakasih” kataku lalu langsung menggendong tasku keluar dari kelas ini.
            Ku ambil ferrary merah millik oppaku dan langsung menjalankanya menuju alamat yang tadi diberikan hani padaku. Aku benar-benar penasaran padanya.
            Saat sudah sampai di alamat yang aku tuju, aku sedikit tercengang, rumahnya sangat besar. Bahkan lebih besar dari rumah orang tuaku. Tapi sayangnya rumah ini terlihat sepi. Kulalngkahkan kakiku mantap menuju pintu utama rumah itu. Ku ketuk pelan pintu itu beberapa kali, tak lama kemudian munculah seorang wanita setengah baya yang memakai baju hitam putih berenda, tampaknya ia pembantu disini.
“annyeong, apa benar ini rumah oh sehun?” tanyaku padanya.
“ne benar, kau siapa?” dia berbalik bertanya padaku.
“aku temannya, tadi disekolah dia tiba-tiba pulang. Jadi aku kesini untuk menjenguknya” jelasku padanya.
“jadi begitu, tuan muda Oh ada di kamar atas, mari saya antar” aku menurut saja dan hanya mengekor di belakangnya.
            Kuamati seisi rumah ini, sangat klasik dan terawat. Kami menaiki tangga menuju sebuah pintu yang bisa kutebak itu adalah kamar sehun.
“Ini kamar tuan muda” kata wanita itu lalu pergi meninggalkanku. Kenapa sikapnya dingin sekali?
Samar samar ku dengar suara yeoja di balik pintu ini. Aku jadi bingung, ini kamar sehun atau kamar siapa. Ku putuskan untuk mengetuk pintu dihadapanku ini.
1,2,3 tak ada reaksi, aku jadi makin penasaran. Ku putar kenop pintu ini perlahan, betapa tercenngangnya aku melihatnya sedang mencium ganas seorang yeoja diatas tempat tidur king sizenya.
BRAKKKK
Ku tutup rapat mulutku dengan kedua tanganku, kenapa seperti ini,kenapa hatiku sakit. Aku bahkan baru mengenalnya tadi. Perasaan apa ini.
Tak terasa setetes bulir bening menetes dari mataku. Satu tetes, dua tetes, selanjutnya aku yakin bisa memenuhi satu cangkir teh. Ku balikan badan ku dan berlari keluar dari rumah ini. Aku tak peduli mau dianggap yeoja seperti apa olehnya. Yang ada dipikiranku saat ini adalah bagaimana bisa perasaan ini terasa begitu terikat dengannya. Apa aku menyukainya?
Ini tidak mungkin...

To Be Continued

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.